
BSIP Kalsel Hadiri Rakor Serap Gabah untuk Perkuat Ketahanan Pangan
BANJARBARU (bsip-kalsel) --- Kepala BSIP Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Diseminasi, Abdul Sabur, MP menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Serap Gabah Provinsi Kalimantan Selatan di Aula Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (24/02/2025). Rakor ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional serta memastikan serapan gabah dari petani berjalan optimal sesuai kebijakan pemerintah.
Pemerintah terus berupaya mewujudkan swasembada pangan guna mendukung ketahanan pangan nasional. Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022, pengadaan gabah kering panen dan/atau beras harus bersumber dari produksi dalam negeri. Dengan pengadaan yang dilakukan langsung kepada petani dengan harga yang menguntungkan, diharapkan dapat menjadi pendorong peningkatan produksi beras nasional. Kepastian harga dan pasar yang jelas akan memberikan manfaat ekonomi bagi petani.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bulog Wilayah Kalimantan Selatan, Dirjen Kementerian Pertanian dan Bapanas, Korem 101 Antasari, Kejaksaan Tinggi Kalsel, Polda Kalsel, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan dan UPT Kementerian di Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mendukung penyerapan gabah kering panen di tingkat petani. Pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram untuk gabah unggul guna memastikan kesejahteraan petani.
Sementara itu, Kepala Bulog Kanwil Kalimantan Selatan, Dani Satrio, menjelaskan bahwa dalam menyerap gabah petani, pihaknya harus memastikan kualitas gabah sesuai standar pemerintah. Kalimantan Selatan menargetkan serapan gabah sebesar 6.350 ton hingga April 2025. Hingga Februari ini, sudah terserap 901,97 ton dari target bulan Februari sebesar 1.257 ton.
Dalam rakor ini, juga dibahas berbagai kendala yang dihadapi dalam penyerapan gabah, seperti faktor cuaca dan distribusi. Diperlukan strategi khusus agar proses penyerapan gabah di lapangan dapat berjalan lebih optimal.
Dengan adanya koordinasi yang intensif antara pemerintah, Bulog, serta instansi terkait, diharapkan target serapan gabah dapat tercapai sehingga ketahanan pangan nasional semakin kuat dan kesejahteraan petani terjamin.(/min)